1.
Apa yang dimaksud dengan pemprograman terstruktur?
Jawab : Pemrograman
Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan
langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan
algoritma yang sederhana dan mudah dipahami. Prinsip
dari pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai
pada suatu titik / langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya / kembali lagi ke
baris sebelumnya, kecuali pada
langkah – langkah untuk proses berulang (Loop).
Bahasa
pemrograman yang mendukung pemrograman terstruktur:
·
Cobol
Turbo Prolog
·
C
·
Pascal
·
Delphi
·
Borland
Delphi
2.
Apa kelebihan dan
kekurangan pemrograman terstruktur?
Jawab : Kelebihan
Paradigma Pemrograman Terstruktur
·
Milestone
diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
·
SSAD
merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh
pengguna atau programmer.
·
Penggunaan
analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk
digunakan.
·
SSAD
merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
·
SSAD
sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk
digunakan.
·
SSAD
memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
·
SSAD
relatif simpel dan mudah dimengerti.
Kekurangan Paradigma Pemrograman
Terstruktur
·
SSAD
berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
·
Sedikit
sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
·
Prinsip
dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi
kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
·
Interaksi
antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah
didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan
(kebutuhan-kebutuhan baru).
·
Selain
dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk
mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna untuk
melakukan evaluasi.
·
Pada
SAAD sliit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan
mliai membuat sistem.
·
SSAD
tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
·
SSAD
tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek,
karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman
terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).
3. Apa yang dimaksd dengan DFD (Data Flow Diagram)?
Jawab : Data Flow Diagram atau DFD merupakan
gambaran suatu sistem yang telah
ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. Dengan adanya Data Flow Diagram maka
pemakai sistem yang kurang memahami
dibidang komputer dapat mengerti sistem yang sedang berjalan.
Data flow
diagram digunakan oleh analis sistem untuk merancang sistempemrosesan
informasi tetapi juga sebagai cara untuk model seluruh organisasi.Anda
membangun DFD pada awal pemodelan proses
bisnis Anda untukmemodelkan fungsi sistem
anda harus melaksanakan dan interaksi antara fungsi-fungsi bersama
dengan berfokus pada pertukaran data antara proses. Anda
dapatmengaitkan data dengan model data konseptual, logis,
dan fisik dan modelberorientasi objek.
Ada dua jenis DFD, baik yang mendukung pendekatan top-down untuk analisis sistem, dimana analis mulai dengan mengembangkan pemahaman umum tentangsistem dan secara bertahap memecah komponen keluar ke lebih rinci:
Ada dua jenis DFD, baik yang mendukung pendekatan top-down untuk analisis sistem, dimana analis mulai dengan mengembangkan pemahaman umum tentangsistem dan secara bertahap memecah komponen keluar ke lebih rinci:
Logical data
flow diagrams : adalah implementasi-independen danmenggambarkan
sistem, bukan bagaimana kegiatan yang dicapai.
Physical
data flow diagrams : adalah implementasi-dependent dan menggambarkan entitas
aktual (perangkat, departemen, orang, dsb) yang terlibatdalam
sistem saat ini.
4. Apa yang dimaksud dengan Contex Diagram?
Jawab : Diagram konteks adalah diagram yang terdiri
dari suatu proses dan menggambarkan
ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input ke sistem atau
output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruan sistem.
Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram
konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store
dalam diagram konteks
5. Bagaimana tahapan melakukan perancangan
sistem menggunakan DFD?
Jawab : Cara pembuatan DFD
Penamaan
Yang Jelas
1.Setiap
entitas diberi nama yang sesuai dengan suatu kata benda.
2.Nama
aliran data dalam kata benda karena menunjukkan seseorang, tempat
atau sesuatu.
3.Proses
diberi nama menggunakan format kata kerja - kata sifat - kata benda
untuk proses-proses yang rinci.
4.Penyimpanan
data diberi nama dengan suatu kata benda.
Memberi
nomor pada proses
1.Nomor yang
diberikan pada proses tidak harus menjadi nomor urut.
2.Penomoran
dimaksudkan sebagai identifikasiproses dan memudahkan penurunan (level
yang lebih rendah) ke proses berikutnya.
3.Untuk
proses primitif selain diberi nomor juga diberi tanda khusus (biasanya
tanda *) untuk menyatakan bahwa proses tersebut tidak dirinci lagi.
Pengggambaran
kembali
1.Ukuran dan
bentuk lingkaran tetap sama.
2.Panah yang
melengkung dan lurus tidak jadi masala
ContohTahapan melakukan perancangan sistem menggunakan DFD
1. Langkah Pertama kita akan membuat dulu Context Diagramnya dengan
External Entitynya Dep.Fasiltas, USER dan Teknisi Lalu Prosesnya kita kasih
nama Sistem Service Komputer.

2. Langkah selanjutnya Klik kanan Pada Sebuah Proses atau gambar
yang berbentuk Lingkaran lalu pilih Decompose Setelah itu kita bikin DFD
Level NOL dengan 4 buah proses ya itu :
- Menerima Kartu Standar Service
- Menerima Permintaan Service
- Memproses Order Service
- Perbaikan Selesai
Setelah beres membuat 5 buah Data Storenya yang
berwarna kuning dan membuat 4 buah Prosesya , 4 buah proses tersebut kita
decompose Seperti awal tadi karana di dalam sana kita akan membuat DFD level 1
nya.! seperti dibawah ini DFD Level 0
3. Klik kanan Pada Proses
pertama yang bertuliskan Menerima Kartu Standar Service Lalu klik Open Diagram
setelah itu kita buat 2 buah proses seperti di bawah ini
4. selanjutnya kita beralih ke
Proses 1.2 yang bernama Menerima Permintaan Service disana kita bikin proses-
proses seperti di bawah ini.
5.langkah selanjutnya kita Open diagram lagi seperti langkah2 di atas
disini kita buka Open diagram yang memproses order service
6. langkah selanjutnya kita
Open Diagaram di proses Perbaikan Selesai.
Selesai Pembuatan DFD LEVEL 1
6. Apa yang dimaksud dengan kamus data?
Jawab : Kamus
Data Data Dictionary, kamus data atau data dictionary adalah katalog
fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem
informasi. Dengan kamus data, dapat mendefinisikan data pada sistem yang lengkap.
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem, sehingga pemakai dan penganalisa sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, proses, keluaran dan penyimpanan. Fungsi kamus data antara lain :
1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam data flow diagram.
2. Mendeskrpsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, misalnya alamat diuraikan menjadi kota, negara dan kodepos.
3.Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.
4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran.
5. Mendeskripsikan hubungan detil antara penyimpanan yang akan menjadi perhatian dalam ERD.
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem, sehingga pemakai dan penganalisa sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, proses, keluaran dan penyimpanan. Fungsi kamus data antara lain :
1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam data flow diagram.
2. Mendeskrpsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, misalnya alamat diuraikan menjadi kota, negara dan kodepos.
3.Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.
4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran.
5. Mendeskripsikan hubungan detil antara penyimpanan yang akan menjadi perhatian dalam ERD.
7. Bagaimana Keterhubungan antara kamus data dengan
perancangan basis data?
Jawab : Kamus data
(KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah system data
dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan
kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir
di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem
dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.
Pada tahap analisis dan perancangan, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analsisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
Pada tahap analisis dan perancangan, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analsisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
Pada
tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang
laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data
yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya global, hanya ditunjukkan
nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur data dari arus data di
DFD secara lebih rinci dapat dilihat di kamus
data. Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang
data yang dicatatnya, maka kamus data harus memuat nama arus data,
alias, bentuk data, arus data, penjelasan, periode, volume, dan struktur
data.
8. Bisakah DFD digunakan untuk menggambarkan sistem
berorientasi objek? Jelaskan alasannya!
Jawab : Keuntungan pemrograman berorientasi objek
·
Maintenance; program lebih mudah
dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan
program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.
·
Pengubahan program (berupa
penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara
lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program
misalnya.
·
Dapat digunakannya obyek-obyek
sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang
dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan
kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode
tersebut.
Jadi,
sangat jelas bahwa pemrograman berorientasi objek sangat cocok sekali
digunakan dalam kasus pembuatan software yang rumit dan kompleks karena
memberikan berbagai kemudahan kepada pemrogram seperti
yang telah disebutkan diatas.
DFD sangat baik digunakan dalam
pembuatan peprograman berorienTASI OBJEKyang
mana agar pada akhir proyek sistem dapat diperoleh sistem informasi
yang memenuhi kebutuhan pemakai, tepat waktu dan sesuai anggaran, serta mudah
digunakan, dimengerti dan dipelihara.
9. Buatlah Perencangan pemrograman terstruktur
menggunakan DFD dan Kamus data untuk studi kasus Sistem Informasi Apotik!
Analisa Sistem Dokumen Flow Manual Proses Penjualan:

Dokumen Flow Manual Proses Pembelian:

Dokumen Flow Manual Persediaan Obat:

Desain Sistem:-
Analisa Sistem Baru Dokumen Flow komputerisasi Proses Penjualan:

Dokumen Flow
komputerisasi Proses Pembelian:

Dokumen Flow
Komputerisasi Persediaan Obat:

CONTEKS DIAGRAM:

HIPO:

DFD Level 0:

DFD Level 1:
1. Proses Penjualan


2. Proses
Pembelian

3. Proses Persediaan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar